https://www.koransinarpagijuara.com/wp-content/uploads/2025/08/IMG_20250820_083510-e1755655576825.jpg
Pewarta : Heri Kusnadi
Banyuasin – Dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun 2025, 80 Wartawan Media Field Trip Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumatera Selatan, bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagsel, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), mendatangi Desa Sungsang IV Kecamatan Banyuasin 2 Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, dalam rangka penanaman pohon Mangrove di pesisir pantai Musi. Selasa (19/8/2025).
Perjalanan Media Field Trip FJM Sumsel, menuju Perairan Sungsang menggunakan 3 Bus menunuju kelokasi Desa Wisata Sungsang IV, Selanjutnya menggunakan 14 Sped Board menuju Perairan Sungsang IV dilokasi penanaman mangrove.
Ketua FJM Sumsel, H Ocktap Riady, SH mengucapkan terimakasih kepada SKK Migas dan KKKS Sumbagsel, telah mengajak para Media yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas FJM Sumsel, melaksanakan Field Trip Sungsang, dalam rangka penghijauan pesisir menanam pohon Mangrove.
“Setelah lelah bekerja, kami juga butuh liburan. Sampai juga akhirnya di Sungsang ini,” ujarnya.
Ocktap juga mengingatkan soal tanggung jawab menjaga lingkungan, karena di Sungsang IV ekosistem perlu dilestarikan seperti ada burung migran.
“Perlu diperhatikan soal sampah. Baru tahu juga kalau Medco EP sudah menanam bakau, kini diikuti Pertamina dan perusahaan lain. Bahkan ada tanaman langka, kandela, di sini. Ini harus dijaga,” tambahnya.
Sementara Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Syafei Syafri, menegaskan bahwa agenda penanaman mangrove ini bukan sekadar simbolis.
“Kegiatan ini adalah komitmen nyata menjaga kelestarian lingkungan. Rekan jurnalis bukan hanya mitra, tapi bagian penting dari hulu migas dan masyarakat. Melalui pemberitaan positif, kontribusi ini nyata untuk bangsa,” ujarnya.
Seperti diungkapkan Syafei Syafri, Sungsang ini adalah paru-paru dunia. Penanaman mangrove bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan masyarakat dan lingkungan.
Dan untuk kegiatan ini, menurutnya telah dilakukan SKK Migas dan KKKS di tahun sebelumnya, yang mana tahun 2024, 31.000 pohon Mangrove telah di tanam.
“Tahun ini, dengan semangat kebersamaan, SKK Migas , KKKS dan rekan pers, ini membuktikan bahwa di balik aktivitas kita, yang wartawan mencari berita, masih ada kepedulian yang sama, menjaga alam dan memperkuat kontribusi positif untuk negeri,” ucapnya.
Kepala Desa Sungsang IV, Romi Hardiansyah, yang juga mewakili Lembaga Desa Pengelolaan Hutan Desa (LDPHD), mengucapkan terima kasih atas kepedulian SKK Migas, KKKS dan insan pers yang telah melakukan penanaman mangrove.
Dirinya menegaskan bila, masyarakat sangat merasakan manfaat dengan adanya mangrove ini, tidak hanya perlindungan pantai dari abrasi dan erosi, namun juga sebagai habitat bagi berbagai habitat biota laut.
“Alhamdulillah, ikan tirusan yang hampir punah, kini para nelayan sudah ada yang mendapatkannya, dan gelembung ikan tirusan ini cukup mahal sampai ratusan juta,”jelasnya.
“Tidak hanya itu, masyarakat juga melakukan pengolahan yang menghasilkan produk seperti sabun cuci tangan, sprei nyamuk, dodol serta sirup dari pohon mangrove ini. Alhamdulillah membantu ekonomi masyarakat kami,” tandasnya.
Ketua UMKM Sungsang IV Nurlaela, sangat merasakan dampak dengan adanya hutan mangrove, tidaknya menjaga biota laut, banyak produk dari olahan yang dihasilkan.
“Dari udang bisa kami buat pempek. Dan dari limbah buah pedada mangrove kita olah jadi sabun cuci tangan,” jelasnya.
“Alhamdulillah untuk omset kalau bulan – bulan biasa itu sekitar Rp 15 juta, menjelang lebaran omset bisa Rp 40 samapi Rp 60 juta. Produk sudah kita pasarkan ke wilayah Sumsel, serta Bogor, dan Jakarta,” tandasnya
Post Views: 67