KDM Dan Kisah Nabinya

KDM Dan Kisah Nabinya

https://www.koransinarpagijuara.com/wp-content/uploads/2025/08/images-e1756082387956.jpeg

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Praktisi Pendidikan)

Secara “De Jure dan de Facto” saat ini di Jawa Barat ada pemimpin yang terus makin populer. Ia adalah Kang Dedi Mulyadi (KDM). Bahkan tingkat kepercayaan publik kepadanya melejit. Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, pengenalan dan kepuasan terhadap Dedi Mulyadi mencapai angka nyaris sempurna.

Dalam satu lamannya, Kompas memberi judul, “Popularitas KDM dan Pergeseran Peta Politik”. Ini tentu sangat menarik didalami, dimaknai dan dicermati. Benarkah KDM paling populer dan ada pergeseran peta politik? Adi Prayitno menyebutnya, “Jabar jadi kiblat politik baru”.

Terlepas dari hal berbau politik dan popularitas. Penulis ingin memberi sebuah identifikasi fenomenologis sosok KDM. Fenomenologis seorang KDM dan seorang tokoh sejarah paling dikagumi dunia dan terutama penganut agamanya.

Sebagai muslim, sebagai penganut agama yang substantif dan implementatif, ternyata ada fenomenologi dan kronologi yang mirip antara KDM dan nabinya. Kisah Nabi Muhammad SAW dan KDM ada fenomena yang mirip. Ini bukan cocokologi, melainkan fenomenologi dan kronologi versi disiplin ilmu sejarah.

Pertama, Nabi Muhammad SAW sangat memuliakan leluhurnya. KDM pun sangat memuliakan leluhur dan sangat memahami nilai nilai substantif yang sangat Islami dari leluhur Sunda sebelum agama agama datang.

Kedua, Nabi Muhammad SAW saat remaja berjualan. KDM pun saat anak anak dan remaja, punya pengalaman berjualan. Ini terkait interaksi sosial dan bagaimana melayani orang lain. Kemampuan menghitung, menulis dan disiplinitas dimiliki para pedagang.

Ketiga, Nabi Muhammad SAW itu menggembala. KDM pun adalah “Budak Angon”. Sampai saat ini Ia masih memelihara sejumlah ternak dan menginginkan anak anak punya pengalaman jualan dan memelihara ternak.

Keempat, Nabi Muhammad SAW sangat mencintai orang orang miskin, wong cilik. KDM pun sejak remaja dekat dan mencintai orang orang yang kekurangan. Sampai kini, ketika menjadi seorang gubernur, Ia tetap fokus pada sejumlah orang miskin.

Kelima, Nabi Muhammad SAW mendapatlkan ancaman pembunuhan. KDM pun mendapatkan ancaman pembunuhan, bahkan anaknya saat kecil sudah mengetahui bahwa bapaknya dalam ancaman pembunuhan.

Keenam, Nabi Muhammad SAW pernah diludahi dan dilempari batu. KDM pun pernah diludahi dan dilempari sejumlah orang. Bahkan demo dan ancaman pada KDM terus terjadi, terutama dari lawan lawan politik.

Ketujuh, Nabi Muhammad SAW dianggap pembawa ajaran sesat yang mengkhianati leluhur Quraisy. KDM pun dianggap terutam penganut nasabik dianggap akan memusyrikan rakyat Jawa Barat. KDM dianggap pembawa ajaran sesat dan musyrik.

Kedelapan, Nabi Muhammad SAW suka menyendiri, mengasingkan diri. Sebelum menjadi nabi, Muhammad muda menyendiri di gua Hira. KDM pun punya kebiasaan merenung, menyendiri, bahkan pernah mati geni saat remaja. Sebuah perjalanan spiritual orang orang besar.

Kesembilan, ketika Nabi Muhammad SAW hidup dan wafat yang menjadi kerisauannya adalah umat. Bagaimana umat dan nasib umat menjadi prioritas Nabi Muhammad SAW, ummati, ummati, ummati. Begitu pun KDM, Ia mementingkan rakyat sebagai umat yang Ia pimpin.

Kesepuluh, Nabi Muhammad SAW punya julukan Al Amin. KDM pun secara sosial politik punya derajat dapat dipercaya umat. Ia dipercaya sebagai wakil bupati, dua kali dipercaya sebagai bupati, dipercaya dengan suara signifikan sebagai anggota DPR RI.

Nabi Muhammad SAW punya sejumlah sahabat seperjuangan. KDM pun punya sejumlah sahabat setia, seperjuangan. Puluhan tahun mereka bersahabat saling dukung dan saling mengingatkan.

Hal diatas semoga bukan cocokologi, melainkan fenomenologi yang bisa terjadi pada umat manusia dan para pemimpin. Bedanya cinta pertama KDM ditolak Kokom Komariah, Muhammad muda cinta pertamanya diterima Siti Khadijah.

Sebagai manusia biasa, KDM akan sangat banyak kekurangan. Ia bukan nabi, hanya manusia biasa. Namun sebagai manusia biasa, Ia tetap membawa amanah sebagai “Utusan Tuhan” bagi kesejahteraan umat manusia.

Sebagai umat Nabi Muhammad SAW dan muslim yang baik, sosok KDM akan sangat mengimplementasikan apa yang telah dilakukan oleh nabi nabinya. KDM yang lahir dari tanah, udara, air dan lingkungan Sunda sangat memahami rahman rahimnya Allah dalam spirit welas asih.

Post Views: 113

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *