Pesan KDM Dari Dusun Susuru

Pesan KDM Dari Dusun Susuru

https://www.koransinarpagijuara.com/wp-content/uploads/2025/05/Picsart_24-04-09_14-22-14-024-1.jpg

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Praktisi Pendidikan)

Ada ungkapan “Agama raja adalah agama rakyatnya”. Ungkapan ini adalah ungkapan klasik/masa lalu, terutama terkait syiar agama pada zamannya. Tidaklah heran dahulu para penyiar agama menggunakan entitas raja sebagai “endorse” efektif syiar agama.

Ungkapan dan fenomena di atas masih relevan dikaitkan dengan dimensi endorse. Endorse apa pun membutuhkan orang orang penting, selebritis atau orang yang berkuasa, baik politik atau non politik.

Termasuk Kang Dedi Mulyadi (KDM) saat ini menjadi pemimpin yang memengaruhi publik luar biasa. Terutama dunia netizen dan media sosial sangat lekat dengan KDM. Orang dominan sedang tertarik dengan KDM, dengan segala unikasinya.

Hal menarik adalah “endorse” toleransi dari KDM dalam hal kepercayaan dan agama. KDM mengunjungi Dusun Susuru, sebuah lokus masyarakat di Kabupaten Ciamis. Dusun ini sangat ragamik terkait kepercayaan dan agama. KDM telah menjadikan Dusun Susuru sebagai contoh baik dalam media sosialnya.

Dalam IGnya KDM memberi judul “Kampung Toleran, Dusun Susuru”. Sebuah judul ajakan dan endorse tentang pentingnya tolerasi antar umat manusia dan umat beragama. KDM adalah tokoh moderat, budayawan dan sangat toleranik.

Apresiasinya pada masyarakat Dusun Susuru luar biasa. Hal ini Ia lakukan karena Dusun Susuru dapat menjadi model tentang toleransi terbaik pada rakyat Jawa Barat. Ketika di sejumlah daerah masih ada konflik dan gesekan terkait agama dan kepercayaan, maka Dusun Susuru tidak demikian.

Harmonitas masyarakat Dusun Susuru yang beragam agama dan keprcayaan, mengapa tidak menginspirasi daerah lainnya, khususnya Jawa Barat, umumnya Indonesia yang berspirit Bineka Tunggal Ika.

Kehadiran KDM di Dusun Susuru adalah kode dan pesan “Hai rakyat ku, warga Jawa Barat, mari saling asah asih asuh setulus hati, hidup harmoni walau beda agama dan keprcayaan”. Cinta dan rasa yang vibratif dalam diri setiap pemeluk agama lebih utama dari identitas kepercayaan dalam KTP.

Praktik akhlak baik, saling mencintai adalah segalanya. Jabar Istimewa terkait banyak hal. Diantaranya adalah kuatnya toleransi dan saling menghargai sesama pemeluk agama dan kepercayan.

Manusia bukan untuk agama atau kepercayaan, melainkan kepercayaan dan agama adalah untuk manusa. Letakan kemanusiaan sebagai prioritas utama di atas kepercayaan dan agama apa pun.

Post Views: 68

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *