Fenomena Aphelion di Juli Agustus

Fenomena Aphelion di Juli Agustus

https://www.koransinarpagijuara.com/wp-content/uploads/2025/07/ulama-jatim-3.jpg

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri RA bahwa Nabi SAW berkata:
الشِّتَاءُ رَبِيعُ الْمُؤْمِنِ
“Musim dingin terasa seperti musim semi bagi orang beriman.[HR. Ahmad]

Beredar broadcast di medsos “Kita sedang mengalami fenomena Aphelion, dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena itu, tapi kita bisa merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus. Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, yang akan berdampak meriang flu, batuk atau sesak nafas”.

BMKG menyatakan bahwa fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. Aphelion berasal dari bahasa Yunani, yang mana ‘apo’ yang berarti menjauh, dan ‘helios’ merupakan nama untuk Dewa Matahari Yunani. Secara harfiah, artinya planet bumi yang sekarang ditempati manusia sedang menjauh dari Matahari.[mediaindonesia com]

Sebaliknya adalah Perihelion, yaitu periode dimana bumi letaknya lebih dekat dengan matahari. Sebagai informasi, periode fenomena astronomis Aphelion puncaknya terjadi pada bulan Juli, sedangkan puncak Perihelion terjadi pada bulan Januari. [kompas com]

Apakah aphelion menyebabkan cuaca lebih dingin? Jawabannya tidak secara langsung. Musim di Bumi tidak ditentukan jarak dari Matahari. Menariknya, aphelion terjadi ketika belahan Bumi utara sedang mengalami musim panas. Artinya, meskipun jarak ke Matahari sedang jauh-jauhnya, wilayah seperti Indonesia, Eropa, dan Amerika Utara justru berada dalam periode terpanas. [detik com]

Terlepas dari perkiraan penyebab cauca dingin yang disebabkan oleh fenomena alamiah dari sudut pandang ilmiyah, maka dari sudut dogmatis ada penyebab yang sesungguhnya. Nabi SAW bersabda :
اشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِى بَعْضًا. فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِى الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِى الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزَّمْهَرِيرِ
“Neraka berkata; ‘Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, (maka izinkanlah kami untuk bernapas!)’ Maka Allah mengizinkan untuk bernapas dua kali, napas ketika musim dingin dan napas ketika musim panas. Hawa yang amat panas, itu adalah dari panasnya neraka. Hawa yang amat dingin, itu adalah dari dinginnya (dingin bekunya) Neraka. [HR Bukhari]

Tidak hanya cuaca panas yang dapat menjadikan kita tidak nyaman bahkan terganggu kesehatannya, cuaca dinginpun demikian. Banyak orang mengeluhkan cuaca panas ataupun terlalu dingin seperti sekarang ini. Umru’ul Qays, Seorang Penyair berkata :
يَتَمَنَّى ٱلْمَرْءُ فِي ٱلصَّيْفِ ٱلشِّتَاءَ :: فَإِذَا جَاءَ ٱلشِّتَاءُ أَنْكَرَهُ
فَهُوَ لَا يَرْضَى بِحَالٍ وَاحِدٍ :: قُتِلَ ٱلْإِنسَانُ مَا أَكْفَرَهُ
Ketika musim panas seseorang berharap datangnya musim dingin, tetapi saat musim dingin iapun mengingkarinya. Ia tidak senang dengan satu keadaan. Terlaknatlah manusia (kafir) apakah gerangan yang membuat mereka kufur? [Faidlul Qadir]

Lain halnya bagi seorang mukmin sebagaimana hadits di atas, cuaca panas ataupun dingin tidaklah merubah kondisi dan suasana hatinya sebab ia terus ingat kepada sang pencipta keduanya yaitu Allah SWT. Ketika panas, seorang mukmin teringat bagaimana panasnya neraka karena panas itu pada hakikatnya berasal dari neraka. Rasul SAW bersabda :
فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ
Sesungguhnya (cuaca) panas yang menyengat itu berasal dari hembusan neraka Jahannam.[H.R. Bukhari – Muslim]

Begitu pula ketika dingin, ia akan teringat betapa dinginnya Neraka. Mengapa demikian? Ya karena neraka juga ada yang dingin sekali sehingga akan menyiksa penghuninya. Sebagaimana hadits zamharir diatas “Maka panas menyengat yang kalian rasakan adalah bagian dari hawa panas neraka dan dingin yang menggigil yang kalian dapatkan adalah zamharir (hawa dingin neraka)” [HR Bukhari]. Ibnu Hajar berkata:
وَٱلْمُرَادُ بِٱلزَّمْهَرِيرِ: شِدَّةُ ٱلْبَرْدِ، وَٱسْتُشْكِلَ وُجُودُهُ فِي ٱلنَّارِ، وَلَا إِشْكَالَ، لِأَنَّ ٱلْمُرَادَ بِٱلنَّارِ: مَحَلُّهَا، وَفِيهَا طَبَقَةٌ زَمْهَرِيرِيَّةٌ.
Yang dimaksud zamharir adalah dingin yang sangat. Bagaima bisa ada dingin di neraka? Hal itu tidaklah mustahil sebab neraka itu adalah nama tempatnya sedangkan di dalamnya terdapat tingkatan yang sangan dingin (zamhaririyah) [Fathul Bari]

Dengan demikian, kita akan semakin yakin bahwa api itu adalah makluknya dan yang menjadikan panas adalah Allah swt. Jika Allah berkehendak maka bisa saja api terasa dingin sebagaimana dialami oleh Nabi Ibrahim ketika dilempar ke tengan api besar. Bahkan ada keterangan menarik, Ibnu Abbas RA berkata :
لَوْ لَمْ يَقُلْ: {وَسَلَامًا} لَهَلَكَ إِبْرَاهِيمُ مِنَ ٱلْبَرْدِ، وَلَوْ لَمْ يَقُلْ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ، لَمَا أَحْرَقَتْ نَارٌ بَعْدَهُ، وَلَا ٱتَّقَدَتْ.
Seandainya nabi Ibrahim tidak berkata “Wa salama” niscaya ia akan binasa karena kedinginan dan seandainya ia tidak berkata “Kepada ibrahim” Niscaya api tidak akan membakar dan menyala lagi setelah peristiwa tersebut. [Tafsir al-Bahrul Muhith]

Maka hendaklah demikian keadaan kita, cuaca ekstrim yang dingin ini menjadikan semakin ingat dan berdzikir kepada Allah swt. Nabi SAW bersabda : “Jika hari begitu amat dingin, maka Allah swt mendengarkan dan melihat kondisi penduduk bumi. lalu bila seorang hamba mengucapkan :
لا إِلَهَ إلاَّ اللهُ مَا أَشَدَّ بَرْدَ هَذَا الْيَوْمِ اللهُمَّ أَجِرْنِي مِنْ زَمْهَرِيْرِ جَهَنَّمَ
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah begitu dinginnya hari ini. Ya Allah, selamatkanlah aku dari dingin bekunya jahannam).

Maka Allah kemudian berfirman kepada jahannam, “Sesungguhnya di antara hamba-Ku, meminta perlindungan pada-Ku dari dingin bekumu, dan aku bersaksi padamu bahwa aku telah melindungi dari dingin tersebut.[HR Al-Baihaqi dalam Al-asma’ was Shifat]
Maka kembali ke hadits utama di atas, Rasul SAW bersabda :
الشِّتَاءُ رَبِيعُ الْمُؤْمِنِ قَصُرَ نَهَارُهُ فَصَامَ وَطَالَ لَيْلُهُ فَقَامَ
“Musim dingin seperti musim semi bagi orang beriman. Siangnya begitu singkat, maka ia gunakan untuk berpuasa dan malamnya begitu panjang, maka ia gunakan untuk shalat malam.”[HR Baihaqi]
Seperti itulah kemudahan yang ada dalam musim dingin sehingga Ibnu Mas’ud berkata :
مَرْحَباً بِالشِّتَاءِ ! فِيْهِ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ
Selamat datang musim dingin, di dalamnya terdapat rahmat Allah swt [Kanzul Ummal] Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari menjadikan kita sebagai hamba yang bersyukur dalam cuaca apapun dan tidak menjadikannya sebagai penghambat dzikir dan amal ibadah kita semua.

Penulis: Dr. H. Fathul Bari, S.S, M.Ag

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

33 Tokoh Pupuler di Media Massa Peraih Cendra Mata “Jejak Prestasi” Dari Jurnalis Independen Bersatu

Post Views: 233

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *